BAB I

PENDAHULUAN

 

Profil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buru Selatan  tahun 2021 adalah merupakan hasil kegiatan pelayanan dan pembangunan selama 3 (tiga) tahun. Keberhasilan dapat diukur dengan indikator yang telah ditetapkan untuk mendukung kepada Visi Provinsi Maluku yaitu : Mantapnya pembangunan Maluku yang rukun, religius, damai, sejahtera, aman, berkualitas dan demokratis dijiwai semangat Siwalima berbasis kepulauan secara berkelanjutan”. Visi Kabupaten Buru Selatan  yaitu : Mewujudkan Kemandirian Buru Selatan Secara Berkelanjutan Sebagai Kabupaten Yang Rukun Berbasis Agro – Marine

Mengacu kepada Visi Provinsi Maluku dan Kabupaten Buru Selatan  maka RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole menetapkan Visi sebagai berikut : “Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah dr. Salim Alkatiri Kabupaten Buru Selatan sebagai pusat pelayanan dan perluasan akses rujukan kesehatan yang berkualitas, ditunjang dengan pelayanan professional dan terjangkau bagi masyarakat”.

Untuk mencapai tujuan Visi tersebut, RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole melakukan beberapa hal yang tertuang dalam Misi , Nilai-nilai serta Norma.

 

Misi RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole :

1.    Melaksanakan Pelayanan Kesehatan dalam rangka kesembuhan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat

2.    Meningkatkan pelayanan rujukan kesehatan dan memberikan akses pelayanan yang terjangkau.

3.    Memberikan Lingkungan Kerja yang bersih, aman dan nyaman serta kepuasan pelanggan.

4.    Meningkatkan Sumber Daya Manusia kesehatan yang memadai menuju tata kelola pemerintahan yang baik.

5.    Mengembangkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit.

 

Falsafah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Salim Alkatiri Namrole adalah melayani secara professional dan sepenuh hati.

Nilai – Nilai Rumah Sakit Umum Daerah dr. Salim Alkatiri Namrole sebagai berikut :

1.      Profesional

Dalam memberikan pelayanan selalu percaya diri, berpenampilan segar dan menarik, sopan dan respek terhadap pelanggan (memahami etika social), disiplin terhadap waktu, memberikan janji yang sesuai standar prosedur, berkomunikasi dengan gaya bahasa dan gaya tubuh yang baik, bekerja sesuai standar yang telah ditetapkan bahkan melebihi standar.

2.      Ramah

Bersikap hangat dan menunjukan perilaku ramah dan memiliki sifat empati dan perhatian penuh kepada pelanggan.

3.      Inovatif

Tanggap dalam memberikan informasi dan alternatifsolusi kepada pelanggan, selalu mengikuti perkembangan informasi dunia kesehatan, dan bersikap informative kepada sesama tim kerja untuk membentuk tim yang solid.

4.      Mampu

Memiliki rasa percaya diri dan perasaan berdaya, tidak menunjukan sikap ragu, karena setiap pekerja di rumah sakit memiliki modal yang cukup, baik modal kompetensi ilmu dibidangnya dan modal kompetensi peran dalam lingkungan kerja.

5.      Amanah

Menyediakan pelayanan kesehatan yang terpercaya dan aman bagi pelanggan dengan berusaha secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas apa saja yang dilakukan dalam menghasilkan nalai bagi pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan melindungi lingkungan. Bekerja sama dengan masyarakat dengan secara sukarela dan dukungan keuangan untuk membangun lingkungan hijau.

 

Moto RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole sebagai berikut :

1.      Tekadku pelayanan terbaik

2.      Pelayananku untuk kesembuhan

 

Maklumat Pelayanan RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole sebagai berikut :

Dengan ini kami menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan standar yang di tetapkan. Dan apabila tidak menepati janji ini, kami siap menerima sanksi sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku.

 

Data yang digunakan untuk penyusunan buku profil ini bersumber dari pencatatan dan pelaporan dari unit kerja dilingkungan rumah sakit dan Dinas Kesehatan.

Untuk memudahkan dalam mendapatkan informasi dari buku ini, maka profil ini disusun dengan sitematika sebagai berikut :

BAB I            : PENDAHULUAN

Secara umum diuraikan latar belakang penyusunan profil dan dari mana sumber data diperoleh.

BAB II           : GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN

Dalam bab ini diuraikan tentang keadaan wilayah Kabupaten Buru Selatan dan gambaran umum Rumah Sakit.

BAB III           : PENCAPAIAN KINERJA

Pembahasan mengenai pencapaian kinerja RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole meliputi Kinerja Medis, Kinerja penunjang medis, kinerja administrasi dan kinerja manajemen serta kinerja keuangan.

BAB IV          : KESIMPULAN

Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan dari hasil pembahasan secara keseluruhan isi profil ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN

 

A.    SITUASI KABUPATEN BURU SELATAN

 

Kabupaten Buru Selatan terletak pada posisi 2°30′ Lintang Utara dan 5°50′ Lintang Selatan, serta 125°00′ dan 127°00′ bujur Timur. Luas wilayah Buru Selatan, adalah berupa daratan seluas 5.060 km2. Secara geografis Kabupaten Buru Selatan mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :

·       Sebelah Utara           :  Kabupaten Buru dan Laut Seram

·       Sebelah Timur           :  Kabupaten Buru dan Selat Manipa

·       Sebelah Selatan        :  Laut Banda

·       Sebelah Barat            :  Laut Banda

 

PETA KABUPATEN BURU SELATAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Menurut data BPS Penduduk Kabupaten Buru Selatan berdasarkan data sensus penduduk tahun 2020 sebanyak 76.179 jiwa yang terdiri atas 38.856 jiwa penduduk laki-laki dan 37.323 jiwa penduduk perempuan. Kepadatan penduduk di Kabupaten Buru Selatan tahun 2020 mencapai 15  jiwa/km2.

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Salim Alkatiri Namrole merupakan satu – satunya rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Buru Selatan Provinsi Maluku yang berlokasi di Ibukota Kabupaten yaitu Kecamatan Namrole. Status Rumah Sakit Umum Daerah dr. Salim Alkatiri Namrole dengan klasifikasi kelas “D”.

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Salim Alkatiri Namrole didirikan pada Tahun 2010 Beralamat di Jalan Kamboja Namrole dan disesuaikan Dengan Peraturan Bupati Buru Selatan Nomor 26 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dr. Salim Alkatiri Namrole. Kapasitas tempat tidur pada saat itu berjumlah 25 buah.

Pada tanggal 16 Oktober 2017 Rumah Sakit Umum Daerah dr. Salim Alkatiri Namrole berpindah ke alamat Jl. Kilometer No. 02 Labuang – Namrole dengan menempati bangunan baru yang dibangun secara betahap dengan menggunakan dana DAK dan APBD sehingga kapasitas tempat tidur menjadi 66 buah. Luas area Rumah Sakit Umum Daerah dr. Salim Alkatiri Namrole ± 4,5 Ha.

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Salim Alkatiri Namrole juga merupakan lembaga teknis daerah berbentuk badan, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Rumah Sakit Umum Daerah Namrole Kabupaten Buru Selatan. Kemudian pada tahun 2019, RSUD Namrole mengganti status dari Lembaga teknis daerah menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Buru Selatan berdasarkan Peraturan Bupati Buru Selatan Nomor 20 Tahun 2019. Ditahun yang sama juga RSUD Namrole telah Berganti Nama dengan RSUD dr. Salim Alkatiri berdasarkan Peraturan Bupati Buru Selatan Nomor 21 Tahun 2019 tanggal 23 Desember 2019. Sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan RSUD dr. Salim Alkatiri mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan dengan tugas pokok :

1.      Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan uapaya rujukan.

2.      Melaksanakan pelayanan yang sesuai dengan Standar Pelayanan Rumah Sakit. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Rumah Sakit Umum Daerah dr. Salim Alkatiri Namrole mempunyai fungsi :

1.      Pelayanan Medis

2.      Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis

3.      Pelayanan Asuhan Keperawatan

4.      Pelayanan Rujukan

5.      Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan

 

Penamaan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Salim Alkatiri Namrole ditetapkan dalam Peraturan Bupati Buru Selatan Nomor 21 Tahun 2019 tertanggal 23 Desember  2019.

 

B.   STRUKTUR ORGANISASI

 

Struktur Organisasi yang berlaku saat ini sesuai dengan Peraturan Bupati Buru Selatan Nomor 20 Tahun 2019 Tentang Pembentukan Unit Pelaksanaan Teknis Daerah Pada Dinas Dan Badan Daerah Di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Buru Selatan sebagaimana tercantum dalam gambar berikut :

 

C.   SUMBER DAYA MANUSIA

 

1.      Jumlah Seluruh Pegawai RSUD[AH1] 

 

Jumlah Karyawan pada dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini :

 

TAHUN

JUMLAH PEGAWAI RSUD dr. SALIM ALKATIRI NAMROLE

TOTAL

PNS

PTT DAERAH

PTT PUSAT/PGDS

2020

91

162

3

259

2021

96

171

2

269

2022

112

172

1

285

 

 

2.      Jumlah Seluruh Karyawan RSUD diperinci menurut Status Pendidikan dan Profesi[AH2] 

 

Jenis Pendidikan Karyawan yang ada di RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

 

 

No.

 

Jenis SDMK

 

PNS

PTT Pusat / PGDS

PTT Daerah

 

Jumlah

 

Ket

 

1

 

Direktur RS

 

1

 

 

 

1

 

 

3

 

Kepala Seksi

 

2

 

 

 

2

 

 

4

 

Dokter Umum

 

4

 

 

4

 

8

 

 

5

 

Dokter gigi

 

 

 

 

 

 

6

 

Dokter Spesialis Anastesi

 

 

 

1

 

1

 

 

7

 

Dokter Spesialis Obgyn

 

 

 

 

 

8

 

Dokter Spesialis Bedah

 

 

 

1

 

1

 

 

9

 

Dokter Spesialis Anak

 

1

 

 

 

1

 

 

10

 

Dokter Spesialis Penyakit Dalam

 

 

1

 

 

1

 

 

11

 

Dokter Spesialis Patologi Anatomi

 

1

 

 

 

1

 

 

12

 

Dokter Spesialis patologi Klinik

 

1

 

 

 

1

 

 

13

 

Perawat

 

43

 

 

65

 

108

 

 

14

 

Bidan

 

23

 

 

34

 

57

 

 

15

 

Perawat gigi

 

 

 

 

 

 

16

 

Teknik gigi

 

1

 

 

 

1

 

 

17

 

Pranata Laboratorium Kes

 

1

 

 

8

 

9

 

 

18

 

Apoteker

 

3

 

 

 

3

 

 

19

 

Asisten Apoteker

 

 

 

4

 

4

 

 

20

Kesehatan Masyarakat

 

12

 

 

4

 

16

 

 

21

Entomolog Kesehatan

 

2

 

 

 

2

 

 

22

 

Teknisi Elektromedis

 

 

 

 

 

 

23

 

Nutrisionis

 

10

 

 

6

 

16

 

 

24

 

Sanitarian

 

6

 

 

4

 

10

 

 

25

 

Fisioterapis

 

 

 

 

 

 

26

 

Rekam Medis

 

 

 

1

 

1

 

 

27

 

Radiologi

 

 

 

2

 

2

 

 

28

 

Administrasi Umum

 

1

 

 

38

 

39

 

 

TOTAL

 

112

 

1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

172

 

285

 

 

Dari table di atas dapat di lihat jumlah pegawai adalah 285, teridiri dari PNS sebanyak 112, PTT Pusat / PGDS sebanyak 1 orang dan PTT Daerah sebanyak 172 orang.

 

 

Dari grafik di atas dapat di lihat presentasi pegawai yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 36%, pegawai yang berstatus Pegawai Tidak Tetap (PTT Daerah) sebanyak 63% dan Pegawai Tidak Tetap  (PTT Pusat) / Pendayagunaan Dokter Spesialis (PGDS) sebanyak 1%.

 

D.    SARANA FISIK BANGUNAN DAN PERALATAN

 

1.        Fisik Bangunan

 

RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole relokasi pada tahun 2017 dari RSUD lama Jl. Kamboja Desa Elfule ke tempat baru di Jl. dr. J. Leimena, Labuang, Kecamatan Namrole,. Luas lahan di lokasi baru seluas ± 4,5 Ha.

Jumlah Sarana Fisik Bangunan yang terdata sampai dengan tahun 2021 ini sudah mencapai 16 buah gedung yang diantaranya yaitu :

a)     Gedung Pelayanan Rawat Inap :

        Rawat Inap Kelas I, II, dan III            : 5 Unit

        Rawat Inap Anak                             : 1 Unit

        Rawat Inap Kebidanan                     : 1 Unit

b)     Gedung Palayanan Rawat Jalan             : 1 Unit

c)      Gedung Palayanan Radiologi                 : 1 Unit

d)     Gedung Pelayanan Laboratorium            : 1 Unit

e)     Gedung Gizi                                          : 1 Unit

f)       Gedung HCU/ICU                                 : 1 Unit

g)     Gedung OK/Kamar Operasi                    : 1 Unit

h)     Gedung Genzet                                     : 1 Unit

i)       Gedung Farmasi                                    : 1 Unit

j)       Gedung Laundry                                    : 1 Unit

 

Data Tersebut terdata di Aplikasi ASPAK kementerian Kesehatan RI di bawah ini :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


2.        Peralatan

 

Untuk jumlah peralatan Alat Kesehatan atau Prasarana yang lain sampai dengan tahun 2020 sudah mencukupi kebutuhan dari RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole, akan tetapi masih terus di upayakan untuk pemenuhan kebutuhan akan alat kesehatan khususnya dikarenakan ada beberapa alat kesehatan yang memang belum di miliki oleh RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat. Berikut beberapa parasrana yang dimiliki oleh RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2020 di antaranya yaitu :

a)     Listrik :

        Daya Listrik                        : 108.000 Va (108 KVa)

        Daya Listrik Terpakai          : 108.000 Va

b)     Peralatan Genzet

        Jumlah Genzet                   : 2 Buah

        Kapasitas                            : 60.000 Va (60 KVa) dan 100.000 Va. (100 Kva)

        Kondisi                               : Baik

c)      Air

        Sumber Air Bersih               : Sumur Bor

        Jumlah                               : 10 Titik

        Rata-rata Pemakaian/Hr      : 3 m3

d)     Gas Medis                                

        O2 Tabung                         : 35 Tabung

        O2 Concentrat                    :  14 Unit

        O2 Central                         :  – Unit

        O2 Mesin generator             :  1 Unit

 

e)     Pengkondisian Udara (AC)

        AC Ruangan                       : 50 Unit

        AC Terpakai                        : 20 Unit

f)       Limbah

        Limbah Cair                        : 1 Unit IPAL

        Kapasitas                            : 120 m3

        Limbah Padat                     : 1 Unit Incinerator

g)     Mobil

        Ambulans Tranport  : 6 Unit

        Kondisi                               : 3 Baik, 3 Rusak Berat

        Motor Dinas                        : 1 Unit, Kondisi Baik

h)     APAR

        Alat Pemadam Api (APAR)  : 11 Unit

i)       Sistem Telekomunikasi

        Jaringan Internet                 : 50 Mbps (Indehome) dan 3 Mbps (Astinet)

 

 

a)     Alat Kesehatan

Untuk jumlah Alat Kesehatan yang lain sampai dengan tahun 2022 sudah hampir mencukupi kebutuhan dari RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole bisa dilihat datanya dari Aplikasi ASPAK Kementerian Kesehatan RI di bawah ini :

 

 

data Presentasi Kelengkapan Sarpras di atas menunjukan bahwa Tingkat Kelengkapan data alat Kesehatan sudah di atas 50% dan secara komulatif sdh mencukupi 74%, dan masuk kategori Cukup.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

INDIKATOR PENILAIAN PELAYANAN RUMAH SAKIT[AH3] 

 

 

Untuk menilai tingkat keberhasilan atau memberikan gambaran tentang keadaan pelayanan di rumah sakit serta memberikan informasi yang dapat bermakna dapat diketahui dari tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit yang didukung oleh beberapa indikator. Terdapat banyak sekali indikator yang dipakai untuk menilai suatu rumah sakit, yang diantarannya sering dipergunakan adalah :

 

a)     Bed Occupancy Rate (BOR)

b)     Average Length Of Stay (ALOS)

c)     Bed Turn Over (BTO)

d)     Turn Over Interval (TOI)

e)     Net Death Rate (NDR)

f)       Gross Death Rate (GDR)

g)     Rata-Rata Kunjungan Poliklinik per hari

 

A.    PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN[AH4] 

 

1.   Kinerja Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole

 

 

 

 

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa ada penurunan jumlah kunjungan baik pada pelayanan rawat jalan maupun rawat inap serta Jumlah Keseluruhan Kunjungan RS pada tiga tahun terakhir. Ini di sebabkan karena pada tahun 2019 dan puncaknya tahun 2020 telah terjadi wabah Covid-19 yang yang mengharuskan semua RS harus menyesuaikan prosedur pelayanan yang sudah ditetapkan oleh Pusat terkait Prosedur Penanganan Pasien Covid-19[AH5] .

 

 

Berdasarkan grafik Tingkat Pemanfaatan Pasien Rawat Inap terlihat bahwa ada kenaikan pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020 ini terjadi pada kunjungan pasien BPJS PBI, hal ini menunjukan bahwa pelayanan kesehatan khususnya rawat inap masih sangat di butuhkan bagi masyarakat kurang mampu atau penerima bantuan dari pemerintah di bandingkan dengan pelayanan pasien umum ataupun Non PBI.[AH6] 

 

 

Sedangkan grafik Tingkat Pemanfaatan pasien rawat jalan atau Poliklinik terlihat masih di dominasi oleh kunjungan dari Pasien Umum. Penurunan terjadi dari dua tahun sebelumnya yaitu 2019 dan 2020. Begitu juga terjadi penurunan untuk pasien Non PBI terjadi penurunan dari dua tahun terakhir. Penurunan di tahun 2021 terjadi salah satunya disebabkan factor Pandemi covid-19 sehingga keinginan masyarakat juga menurun karena beberapa kebijakan terkait prosedur covid-19.[AH7] 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.   Data Pasien COVID-19[AH8] 

 

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa ada peningkatan jumlah pasien covid, pasien covid tahun 2020 terdapat 1 pasien rawat inap isolasi, 5 pasien isolasi mandiri dan di tahun 2021 terdapat 4 pasien rawat inap isolasi, 6 pasien isolasi mandiri dan 2 pasien rujuk, dan di tahun 2022 tidak ada pasien covid-19.

 

3.   Indikator Kinerja Pelayanan[AH9] 

 

No

Parameter

Hasil

Standar Ideal

2020

2021

2022

1

BOR (Bed Ocupancy Rate)

8%

8%

 

60-85%

2

AVLOS (Average Length Of Stay)

3 Hari

3 Hari

 

6-9 Hari

3

TOI (Turn Over Interval)

31 Hari

32 Hari

 

1-3 Hari

4

BTO (Bed Turn Over)

11 x

10 x

 

˃ 30x

5

NDR (Net Death Rate)

16%

7%

 

˃ 25%

6

GDR (Gross Death Rate)

29%

39%

 

˃ 45%

7

Jumlah Tempat Tidur

80

78

 

 

8

Rata – Rata Kunjungan Poliklinik / hari

7

4

 

 

 

Pada tabel diatas dapat diperoleh gambaran dalam tiga tahun terakhir pada indicator kinerja pelayanan yaitu, Pada Indikator BOR (Bed Ocupancy Rate), tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya 2020 yakni 7%  dan masih jauh dari kategori standar ideal, untuk AVLOS pada tiga thun terakhir masih sama, tetapi masih di bawah standal ideal juga. TOI (Turn Over Interval) ada kenaikan dari tahun sebelumnya (2020) dan masih jauh dari standar ideal nya. BTO (Bed Turn Over) juga terjadi penurunan indicator dari sebelumnya 11x menjadi 10x dan msh jauh dari standar idealnya yaitu >30x. Untuk NDR (Net Death Rate), dibandingkan dengan tahun 2019 dengan 25%, untuk tahun 2021 ini turun cukup signifikan menjadi 7% dan Kembali lagi belum memenuhi standar ideal. Sedangkan GDR (Gross Death Rate) dibandingkan dengan tahun 2019 dan 2020 terjadi kenaikan sebesar 39% hal ini menunjukan trend yang positif akan tetapi masih belum dikatakan standar ideal. Secara keseluruhan Indikator Kinerja Pelayanan di tahun 2019, 2020 dan 2021 masih terjadi penurunan dan masih  belum masuk kategori Standar Ideal yang sudah ditentukan. Ini disebabkan karena dalam 3 tahun terakhir ini RSUD dr. Salim Alkatiri terkena dampak dari Covid-19 yang mengakibatkan Penurunan Jumlah Pasien.

 

B.       PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

 

1.   Pendapatan RS

 

Jumlah Pendapatan dan Realisasi Anggaran

RSUD dr. Salim Alkatiri  Namrole Tahun 2020 – 2022







No

Sumber Belanja

Tahun

Jumlah Pendapatan

Realisasi Pendapatan

%

1

DAU/APBD

2020

Rp    1,732,500,000

Rp      2,826,286,657

163.13

2

DAU/APBD

2021

Rp    1.725.000.000

Rp     

 

3

 

2022

 

 

 

 

Pada Tabel diatas dapat di lihat hasil pendapatan yang diterima oleh RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole yaitu dari DAU dan Setoran BPJS menunjukan bahwa pendapatan RSUD dr. Salim Alkatiri  Namrole yaitu sebagian besar dari setoran BPJS Kesehatan.

 

 

 

 

2.   Belanja Operasional RS

 

Jumlah Operasional dan Realisasi Anggaran

RSUD dr. Salim Alkatiri  Namrole Tahun 2020 – 2022







No

Sumber Belanja

Tahun

Jumlah Belanja Operasional

Realisasi Belanja

%

1

DAU/APBD

2020

Rp         18,781,916,000

Rp       17,463,021,878

92.98

2

DAU/APBD

2021

 Rp          47.209.774.694  

Rp       43.832.788.512

92.84

3

 

 

 

 

 

 

Pada Tabel di atas dapat dilihat bahwa di tahun 2021 terjadi kenaikan Pagu anggaran dari tahun sebelumnya (2020) kenaikan pagu di sebabkan karena terdapat alokasi DAK (Dana Alokasi Khusus) untuk Pengadaan Alat Kesehatan, Ambulance dan Prasarana Air bersih. Sisanya bersumber dari DAU/APBD. Realisasi dari segi pelaporan sudah mencapai diatas 90% dan ini menunjukan penyerapan anggaran terhadap pagu yang diterima sudah di atas rata-rata. Akan tetapi ada beberapa kegiatan yang penyerapan anggaranya masih belum maksimal dan akan di evaluasi nantinya terkait penyerapan anggaran.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

KESIMPULAN

 

 

Rumah Sakit Umum Namrole Kabupaten Buru Selatan, klasifikasi kelas D mempunyai tujuan agar dalam memberikan pelayanan kesehatan selaras dengan kehendak/ keinginan masyarakat akan kebutuhan pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan komitmen Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara optimal dengan di realisasikan oleh adanya pembangunan RS Baru di lahan yang ± 4,5 Ha ini, yang sampai tahun 2020 ini sudah memiliki 16 Gedung Pelayanan. Disamping itu kebutuhan akan alat kesehatan juga sudah semakin lengkap sesuai standar RS type D dan menuju ke kebutuhan alat kesehatan sesuai standar type C.

Pencapaian kinerja pelayanan yang di lakukan oleh RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole menunjukan bahwa di tahun 2021 terjadi penurunan pelayanan kesehatan masyarakat dikarenakan terjadinya Wabah Pandemi Covid-19 pada 2 tahun terakhir dan berkurangnya pelayanan Spesialistik. ditahun 2021 juga RSUD dr. Salim Alkatiri hanya mendapat 2 Dokter Spesialis dari Program Pendayagunaan Dokter Spesialis (PGDS) yaitu, Dokter Spesialis Bedah dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Untuk itu RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole diharapkan bisa memperbaiki pelayanan Kesehatan di masa New Normal (kebiasaan baru) pasca Pandemi Covid-19 ini, dan juga mengharapkan Pemerintah Daerah bisa memperhatikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan Spesialistik, serta pemenuhan Sarana dan Prasarana di RSUD dr. Salim Alkatiri.

Dalam hal penganggaran, sejauh ini alokasi angaran yang diberikan oleh pemerintah Daerah ke RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole sampai tahun 2021 ini sudah mulai mencukupi akan tetapi perlu dilakukan prioritas program dan kegiatan untuk menunjang pelayanan Kesehatan di masa Pandemi ini. Selain dari DAU, di tahun 2021 RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole juga mendapatkan tambahan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), dan dana ini cukup membantu untuk pembangunan RS dan Kebutuhan Alkes, sehingga pelayanan pada RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole berjalan sesuai standar pelayanan.

Demikian gambaran keadaan RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole kabupataen Buru Selatan, untuk dapat dijadikan pedoman penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dengan harapan berperan meningkatkan pelayanan kesehatan.

 

 


 [AH1]Tolong update data jumlah pegawai tahun 2022

 

 [AH2]Di update tahun 2022

 [AH3]Ambil datanya di RM

 [AH4]Pake data 3 tahun terakhir (2020, 2021, 2022) data 2019 di hilangkan.

 [AH5]Penjelasannya tentang grafik di tanyakan di RM

 [AH6]Penjelasan terbaru tentang grafik di atas

 [AH7]Penejlasan di update terbaru

 [AH8]Munculkan data covid 2021 (kalo ada)

 [AH9]Update tahun 2022, data 2019 di hilangkan